1.
Pengertian
Audio
Dalam multimedia, salah satu elemen
yang ada di dalamnya adalah audio atau suara. Berdasarkan pakar
multimedia yang bernama Lu, pada tahun 1999, mengatakan bahwa pengertian suara
(audio) adalah sesuatu yang disebabkan perubahan tekanan udara yang
menjangkau gendang telinga manusia. Sedangkan berdasarkan pakar yang
lain, bernama Andleigh, pada tahun 1995, mengatakan jika frekuensi tekanan
udara berada pada jarak 20 sampai 20.000 Hz, telinga manusia mengidentifikasi
sebagai suara. Jika suara diperdengarkan lebih cepat dari saat direkam maka
akan menyebabkan suara menjadi abnormal.
1.1 Perbedaan Audio Analog dan
Digital
1) Audio Analog
Salah
satu cabang ilmu fisika yang mempelajari suara atau audio disebut
dengan akustika. Suara asli di alam merambat seperti gelombang dengan
kecepatan 750 mph (pada tingkat laut). Suara gelombang ini bervariasi dalam
tingkatan tekanan suara/amplitude (Tekanan suara diukur dalam
satuan decibel (dB)) dan dalam frekuensi atau pitch. Jumlah
waktu yang diperlukan untuk terjadinya suatu getaran atau gelombang
disebut Periode (T). Sedangkan jumlah gelombang yang terjadi setiap
detik dinamakan frekuensi (f) dengan satuan m/dt (Hz).
2)
Audio
Digital
Saat
ini komputer sudah terintegrasi dengan perangkat yang dapat membangkitkan
sinyal suara dengan sangat baik. Sinyal suara pada perangkat komputer
merupakan representasi suara di alam (suara sesungguhnya) yang disimpan dalam
kode-kode digital komputer.
1.2 Format Audio
Audio atau suara memiliki beberapa
format yang berbeda-beda tergantung dari penggunaan platformnya. Masing-masing
format biasanya diikuti dengan perbedaan struktur berkas yang membentuk audio
tersebut. Sebagai contoh kita bias lihat beberapa format audio dibawah :
1)
AAC (Advance Audio Codec) adalah format audio yang dikembangkan oleh Motion Picture
Expert Group (Fraunhofer Institute, Dolby, Sony, Nokia dan AT&T) untuk
menggantikan MP3. Ini perluasan dari MPEG-2 standard dan mempunyai kelebihan
tersendiri dibandingkan MP3, kompresi yang lebih efisien dengan kualitas suara
audio yang lebih baik.
2)
AIFF (Audio Interchange File Format) merupakan format file
yang tidak dikompres, yang dikembangkan oleh Apple pada Machintosh dan platform
Unix.
3)
MP3 (MPEG-1/2 Audio Layer 3) adalah format audio yang
paling populer. Menggunakan algoritma audio lossy compression untuk mengurangi
ukuran file, sambil memproduksi kembali lagi aslinya. MP3 dikembangkan di
German Fraunhofer Institute dan berbasis format MPEG ( lihat format video) dan
dapat berjalan di semua platform.
4)
RA (Real Audio) adalah codec audio yang dikembangkan oleh Real Networks pada
tahun 1995. Codec ini awalnya dikembangkan untuk transmisi bandwith rendah.
Dapat digunakan untuk streaming informasi audio dan dapat berjalan saat file
audio tersebut masih didownload. RealAudio banyak digunakan oleh statiun radio
untuk streaming program-program mereka via internet secara real time.
5)
WAV (Waveform Audio Format ) adalah standar audio yang
dikembangkan oleh Microsoft dan IBM, WAV dan juga merupakan salah satu
format audio yang dipergunakan di dalam ponsel dalam format ini biasanya
berukuran besar karena tidak dikompresi.
6)
WMA (Window Media Audio) merupakan salah satu format audio yang dikembangkan oleh
Microsoft. Kualitas musik yang ditawarkan format WMA lebih baik daripada MP3.
Peranti lunak dan peranti keras terbaru umumnya mendukung format ini. Namun
dukungan ponsel belum seluas format MP3.
7)
MIDI (Musical Instrument
Digital Interface) yaitu file suara yang hanya terdiri dari bunyi
alat musik. Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh
synthesizer atar peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil
konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini
berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.
1.3 Software Editing Audio
Software-software yang biasa
digunakan dalam mengedit atau mengubah suara adalah Cool Edit Pro,
Nuendo, Cubase, Fruity Loops, Pro Tools, Sonar, Sony Soundforge, Wavelab, dan
masih banyak software-software editing audio lainnya.
1.4 Contoh
Teknologi Audio Digital
·
Digital Audiotape : adalah media
perekaman yang membentang jurang dua teknologi yaitu antara analog dan digital.
Pada satu tangan, menggunakan pita sebagai media perekam, di sisi lain,
menyimpan sinyal sebagai data digital dalam bentuk nomor untuk mewakili sinyal audio.
Bentuknya seperti compact audio kaset.
·
DVD-Audio: DVD-Audio dirilis
pada bulan April 1999. DVD-Audio dapat memberikan stereo berkualitas tinggi
daripada CD, dengan tingkat sampling hingga 192 kHz (dibandingkan
dengan 44,1 kHz untuk CD).
·
MP3: Adalah singkatan dari MPEG 1 layer 3.
MPEG adalah Moving Pictures Experts Group yang
merupakan bentuk standar file audio dan video. MP3 merupakan salah satu
perkembangan teknologi audio yang masih populer hingga saat ini. MP3 adalah
salah satu format berkas pengkodean suara yang mempunyai kompresi yang baik,
hal itu menyebabkan ukuran dari berkas itu sendiri bisa menjadi lebih kecil.
1.5 Kelebihan
dan Kekurangan Audio Digital
Manfaat
utama sistem digital adalah kemampuan untuk menyimpan, mengambil dan
mengirimkan sinyal tanpa kehilangan kualitas. Sehingga audio digital memiliki
beberapa kelebihan yaitu :
·
Format yang beragam dapat disesuaikan dengan
teknologi yang digunakan. Contohnya seperti lagu dengan format MP3 yang bisa
disesuaikan dengan teknologi musik di ponsel/handphone.
·
Mudah untuk menyalin file dengan kualitas
salinan yang serupa dengan aslinya, sehingga memudahkan penggandaan dari pihak
perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu. Contohnya file lagu, musik atau video
yang dapat dengan mudah kita copy melalui komputer misalnya, akan memiliki
kualitas yang sama dari file aslinya.
·
Proses penjualan dengan pendekatan satu lagu
terbukti jauh lebih efektif dan efisien ketimbang medium analog seperti kaset
atau CD.
·
Sinyal pada audio digital tidak mudah
terpengaruh oleh berbagai gangguan dan memiliki kualitas suara yang tinggi.
Tidak seperti pita kaset pada sistem analog dimana bisa terjadi penurunan
kualitas suara akibat gangguan seperti pita kaset rusak atau kotor.
·
Dapat disalin dengan jumlah yang tak terbatas.
Rekaman digital dapat benar-benar tidak terbatas, meskipun media konvensional
atau analog (CD, DAT, dll) mulai membusuk secara fisik, namun file audio
digital dapat dengan mudah disalin ke media yang baru tanpa kehilangan
informasi.
·
Kecepatan tinggi, karena proses teknologinya
dilakukan melalui pengiriman muatan tinggi bukan gerakan mekanis berbentuk
gelombang.
·
Keakuratan tinggi, karena memiliki sifat yang
berlawanan dimana hanya mengenal dua alternatif yaitu ada muatan listrik atau
tidak ada muatan listrik sehingga keakuratan menjadi sangat tinggi. Teknologi
digital yang memiliki keakuratan tinggi bila diduplikasi, maka hasilnya akan
memiliki kualitas yang sama meskipun berkali-kali.
Namun, disamping kelebihannya, ada juga beberapa kelemahan
audio digital, yaitu :
·
Transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
·
Menimbulkan maraknya terjadi pembajakan yang
sangat merugikan pihak tertentu akibat kemudahan perekaman dan penyalinan
rekaman. Atau salinan yang tidak sah yang melanggar hak cipta aslinya.
·
Penyebaran musik digital di internet tidak bisa
sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga mempengaruhi pemasukan untuk label.
Posting Komentar